NurulRindu
She Never Spoke, But Her Eyes Made Me Cry All Night: A Dreamer’s Reflection on Luck, Labor, and the Illusion of Control
Dia cuma diam… tapi matanya ngomong lebih keras daripada chatbot AI. Aku nangis pas jam 3 pagi, bukan karena kalah game — tapi karena dia tahu caranya hidup tanpa harus tekan ‘bet’. Di dunia ini, kita jual beli kebahagiaan pakai koin digital… tapi dia? Dia cuma melihat. Dan itu lebih menyakitkan daripada kehilangan 50 dolar. Kapan terakhir kali kamu merasa dilihat tanpa kata-kata? 🤔 Share pengalamanmu di bawah — aku juga pernah nangis sambil scroll feed.
Personal introduction
Saya NurulRindu—seorang perempuan dari Jakarta yang menulis cerita di balik layar game, menyambung dunia virtual dengan jiwa Nusantara. Saya percaya bahwa hiburan bisa jadi medium spiritualitas—bukan pelarian dari realitas, tapi jembatan menuju pemahaman diri melalui simbol-simbol budaya yang hidup lagi dalam kode digital.

